Sabtu, 07 Maret 2009

PERBANDINGAN TEOR MARX DAN TEORI WEBER


I. PENDAHULUAN

Teori Marx dan terori Weber merupakan dua teori yang mendasari perkembangan masyarakat. Teori Marx melahirkan masyarakat sosialisme. Sedangkan teori weber memberikan spirit masyarakat kapitalis. Dua aliran ekonomi yang sangat berpengaruh. Teori Marx tentang perkembangan masyarakat atau perkembangan sejarah disebut Historic Materialism. Teori ini didasarkan pada filsafat Dialectic Materialism. Marx mengatakan masyarakat berkembang sebagai suatu bangunan sosial ekonomi. (socio-economic formation). Perkembangan masyarakat itu mulai dari tingkat yang paling rendah sampai tingkat yang paling tinggi. Hal itu disebabkan karena adanya kekuatan-kekuatan yang timbul dari socio economic formation.
Untuk menelusuri teori perkembangan masyarakat, maka perlu diketahui tentang teori nilai (Surplus Value). Atau dalam bahasa German Mehrwerttheorie. Terori nilai dari Karl Marx ini sebenarnya berakar pada teori nilai dari Adam Smith dan David Ricardo. Sedangkan mengenai perkembangan masyarakat, Marx sebenarnya berdasarkan pada Filsafat Hegel yang disebut Dialectial Idealism. Perkembangan pikiran manusia secara dialetik itulah yang menentukan perkembangan sejarah. Marx hidup dialam kapitalis, tetapi menolak kapitalis, karena memandang kapitalis sebagai peralihan dari system feodal. Marx berpendapat system kapitalis mengandung kontradiksi-kontradiksi, yang secara dialetik akhirnya melahirkan system sosialis.
Sedangkan Max Weber mengembangkan kapitalisme dengan tulisannya yang berjudul Spirit of Capitalism. Dengan runtuhnya sosialisme, maka kapitalisme mengandalkan perdagangan bebas sebagai salah satu tiang utama dari persaingan. Kapitalisme mengalami perkembangan yang demikian pesat sampai pada munculnya pasar global yang melahirkan lembaga perdagangandunia baru seperti Uni eropa. Persaingan yang terjadi tidak lagi antara sosialisme dan kapitalisme, tetapi justru antara kapitalisme dengan ideologi baru yang muncul dari dalam tubuh kapitalisme sendiri sebagai akibat dari perkembangan teknologi informasi dan komunikasi diseluruh dunia saat ini.

II. Teori Nilai Marx Berdasar Pada Teori Nilai Adam Smith
dan David Ricardo

Teori Marx sebenarnya berdasarkan pada teori Adam Smith dan David Ricardo tentang Nilai. Adam Smith membedakan dua macam nilai yaitu nilai tukar (value in change) dan nilai pakai (Value in use).Pembedaan nilai sejalan dengan Quesnay (1694-1744) yang tergolong kaun phisiokrat yang membedakan valeur usuelle dan valeur venale. Nilai pakai dari Adam Smith kemudian dikenal hingga kini sebagai utility (kegunaan dan manfaat). Menurut Adam Smith kaya dan miskin seseorang sangat tergantung pada kemampuan untuk memenuhi kebutuhan dan kegemarannya. Teori utility dari Adam Smith kemudian dikembangkan oleh Alfred Marshall dengan membedakan total utility dan marginal utility . berdasarkan teori nilai tersebut Adam Smith selanjutnya membedakan kaya miskin seseorang tergantung pada kemampuannya untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan dan kegeramaran-kegamarannya. Menurut Adam Smith sebelum adanya spesialisasi pemenuhan kebutuhan dilakukan setiap orang terutama dengan menggunakan tenaganya sendiri. Setelah terjadi spesilisasi kemungkinan itu menjadi lebih kecil. Hal itu karena ia menjadi tergantung pada tenaga kerja orang lain. Kaya dan miksin seseorang tergantung pada kemampuan menguasai tenaga kerja orang lain dan kemampuan untuk membeli hasil karya orang lain. Dengan demikian Adam Smith mengatakan “labour is the real measure of the exchangeable value of all commodities”. Secara tegas Adam Smith memilih tenaga kerja sebagai sumber dan satuan ukuran dari nilai. Oleh karena syaratnya nilai tenaga kerja itu tidak pernah berubah menurut waktu dan tempat. Syarat ini memang terpenuhi pada segala waktu. Jumlah tenaga kerja yang sama mempunyai nilai yang sama bagi orang yang memilikinya. Menurut Adam Smith yang berubah bukan nilai tenaga kerja itu sendiri tetapi harga barang lain.
Sedangkan menurut David Ricardo produksi dihasilkan melalui tiga pemilik faktor produksi yaitu sewa tanah, upah dan laba. Dalam hal ini Ricardo menguraikan tentang hukum distribusi untuk menentukan satuan ukuran dari apa yang didistribusikan.berdasarkan ukuran dari apa yang didistribusukan maka David Ricardo berbicara tentang Natural Value atau Normal Value, yang dibedakan dari Market Value. Market Value dapat berubah-ubah menurut fluktuasi pasar. Sedangkan natural value tidak. Namun ditentukan oleh nilai tenaga kerja yang dihasilkan, bukan dari upah (market price of labour). Ricardo mengatakan “The Value of Commodity or the quantity of any other commodity for which it will change depends on the raltive quantity of labour which necessary for its production and not the greater or less compensation which is paid for the labour. Dengan berasumsi barang-barang mempunyai kegunaan maka selanjutnya David Ricardo membedakan dua macam barang yairu barangnya yang nilainya ditentukan oleh kelangkaan dan barang yang nilainya ditentukan oleh jumlah tenaga kerja yang dikorbankan. Dari sinilah mulai tampak pengaruh dari Teori nilai Adam Smith dan David Ricardo memberikan pengaruh terhadap teori nilai yang dikembangkan oleh Karl Marx.

III. Teori Nilai Karl Marx

Teory Ricardo tentang nilai disebut Labour Theory of Value. Teori ini timbul sebagai akibat dari teori Ricardo tentang distribusi hasil produksi. Tetapi Ricardo tidak konsekwen menerangkan teori nilai kedalam teori distribusi hasil produksinya. Kalau Ia konsekwen maka seharusnya disimpulkan bahwa hasil produksi adalah milik tenaga kerja.
Karl Marx akhirnya mengambil alih Labour Theory of Value dari David Ricardo dan mengembangkan teori nilai lebih ( Theory of Surplus Value). Menurut Karl Marx suatu nilai barang ditentukan oleh nilai tenaga kerja yang dikorbankan untuk menghasilkan barang tersebut. Demikian pula dengan Tenaga kerja yang terdapat didalam modal yang digunakan dan bahan mentah yang habis terpakai. Marx mengatakan dalam kenyatakannya kaum buruh tidak menerima upah sebesar seluruh nilai yang dihasilkan, maka ada nilai lebih yang ditahan oleh kapitalis, sebagai laba. Semakin maju teknologi semakin besar nilai lebih ditahan kapitalis. Ini berarti semakin besar tingkat penghisapan kapitalis terhadap kaum buruh. Proses penghisapan terjadi melalui proses sebagai berikut :
1. Nilai suatu barang ditentukan oleh jumlah tenaga kerja yang dikorbankan untuk menghasilkannya.
2. Kaum Kapitalis menahan sebagian dari hasil produksi sebagai laba bagi dirinya.
3. Produksi menggunakan tenaga kerja dan modal yang berbeda-beda komposisinya menurut tingkat kemajuan teknologi.
Menurut Karl Marx kemajuan teknologi, akan menyebabkan semakin banyak tenaga kerja yang disubstitusikan dengan tenaga mesin menyebabkan menurunnya tingkat laba yang dihasilkan kaum kapitalis. Untuk mempertahankan labanya ialah dengan jalan meningkatkan surplus value. Marx berkesimpulan bahwa kaum buruh mengalami dua pukulan. Yang pertama, karena tenaga kerjanya disubstitusikan dengan mesin, sehingga menyebabkan timbulnya pengangguran. Oleh Marx situasi ini disebut Industrial reserve army, yaitu tenaga kerja cadangan yang siap digunakan sebagai tenaga tempur. Kedua yaitu kaum kapitalis menaikan surplus value, sehingga meningkatkan penghisapan terhadap kaum buruh. Hasilnya kaum buru semakin melarat. Ini merupakan teori kemelaratan ( Verelendungstatheorie) dari Marx yang berakar pada Labour Theory of Value dari Ricardo. Teori Karl Marx ini telah melahirkan cabang aliran ekonomi komunis dari aliran ekonomi kapitalis dan membagi dunia dalam kubu kapitalis dan komunis dalam jangka waktu yang panjang.
Namun menurut Joan Robinson teori Marx tersebut telah mencampur adukan dalil ilmiah dan dalil metafisik kedalam teorinya. Suatu dalil dikatakan ilmiah jika ia dapat buktikan salah atau benar. Sedangkan suatu teori yang metafisik diterima sebagai kenyakinan dan tidak dapat dibuktikan kesalahan atau kebenarannya. Yang ilmiah dari teori Marx ialah pendapatnya bahwa tingkat upah tidak dapat naik dalam system kapitalis. Sedangkan yang metafisik adalah pendapatnya bahwa tenaga kerja adalah sumber satu-satunya dari hasil produksi. Kendati mendapat kritik, namun teori Marx telah berkembangan menjadi aliran komunis yang merupakan salah satu kekuatan ekonomi dunia dalam jangka waktu yang panjang. Sampai saat ini aliran komunis masih digunakan pada beberapa Negara terutama di Eropa timur.

IV. Teori Marx Tentang Perkembangan Masyarakat

Untuk mengetahui teori Marx tentang perkembangan masyarakat, maka perlu ketahui latar belakang kehidupan Marx. Karl Heinrich Marx lahir pada tanggal 5 Mei 1818 di Trier, Jerman dan meninggal pada tanggal 14 Maret 1883 di London. Ia adalah keturunan Yahudi dari golongan Rabbi (Rohaniawan) baik dari pihak ibu maupun pihak ayahnya. Ayahnya seorang Lowyer. Marx mempejari ilmu hukum di Universitas Bon. Kemudian ia melanjutkan pendidikan ke Universitas Berlin dan melakukan study tentang filsafat. Tahun 1850-1870 Marx memimpin family Firm’s cotton mill in Manchaster- Inggris. Orang pertama yang memperkenalkan pengetahuan kapitalisme Inggris kepada Marx adalah Engels. Marx hidup di Inggris sampai dengan tahun 1849 dan mendapat dukungan dari Engels. Kegiatan politiknya berkembang d German dan beberapa Negara Eropa, dan pada abad 19 ia diterima sebagai political refugees. Marx bekerja di Britis Museum Studying the English Economic and writing Capital. Ia menjadi koresponden setia dengan Engels.
Teori perkembangan masyarakat Marx banyak mengilhami filsafat Hegel. Filsafat German mulai berkembang pada abad 19 yang didominasi oleh pandangan atau pemikiran Hegel. Hal itu juga digambarkan R..J Kilcullen dalam tulisannya Historical Materialism. Menurut Kilcullen “ I can give you only a second hand account of Hagel but something must be said as background to the Marx-Engels Matrialism Philosophy of history. Hegel had produced an idealist philosophy of history. Idealism is the Theory that the world of physical object aound us in fact consist of “Ideas”, either ideas in our mind or ideas in some other mind, that matter is really spririt. Menurut Kilcullen Theory Marx tentang perkembangan masyarakat berdasar pada pemikiran Hegel.
Filsafat Hegel mengagungkan pikiran manusia diatas materi disebut dialectical idealism. Menurut Hegel realitas bukanlah materi tetapi kesadaran, akal dan pikiran manusia yang berkembang secara dialetik. Perkembangan manusia secara dialetik itulah yang menentukan perkembangan sejarah. Itulah filsafat hagel yang disebut dialectical idealism. Hegel mengatakan alam semesta terdiri atas sejumlah logical kategoris, seperti kuantitas, kualitas, kemungkinan, kebetulan, kebenaran dan sebagainya. Konsep-konsep ini berdiri sendiri dan terlepas dari manusia dan bersifat dinamis. Totalitas konsep itu dinamakan “The Idea, the whole or the absolute. Absolut adalah kenyataan atau kebenaran yang mutlak. Logical Catecories. Mempunyai hubungan dialetik satu dengan yang lainnya. Hubungan tersebut menyebabkan mereka berubah dan berkembangan kearah kenyataan yang mutlak yaitu the absolute.
Dengan demikian tidak ada satu yang sempurna dan tidak berubah kecuali ”The Absolute. Absolute memiliki creative power, truth dan rationality, yang merupakan sumber alam semesta, pencipta pikiran manusia. Alam semesta dikendalikan oleh suatu prinsip rasional yang dinamakan “World Spirit Rationalitas yaitu kebenaran dan kebenaran adalah kenyataan. Karena itu Hagel mengatakan “ Whatever is Rational is real and whatever is real is rational.
Marx menerima hukum dialetika dari Hagel, tetapi menolak Idealismenya. Hukum dialektika dari Marx adalah hukum dialektika dengan materialistis. Marx sebenarnya dipengaruhi oleh filsafat materialistis dari Ludwig Feurbach yang menyatakan bahwa yang merupakan realitas bukanlah pikiran manusia seperi yang diungkapkan Hagel. Tetapi yang realitas adalah materi. Pikiran manusia tidak lebih dari pencerminan kondisi-kondisi Materialnya. Namun Marx berbeda dengan Feurbach dengan lebih menekankan bahwa material menentukan kehidupan sosial, selanjutnya juga turut menentukan pikiran manusia. Perbedaan Pokok antara Hegel dan Marx terletak pada penolokan Marx terhadap idealism Hegel. Marx bahkan mengatakan hegel berdiri dengan kepala kebawah dan Marx mengembalikannya, berdiri dengan kepala keatas.
Dialetical Materialism dari Marx menggunakan tiga hukum dari Hegel yaitu (1) The law of the unity and struggle of opposites. (2) The law of transation from quantity to quality. (3) The law of negation of the negation. Hukum pertama menerangkan tentang mengapa terjadi pertentangan dalam setiap materi atau gejala. Atom terdiri atas proton dan netron. Listrik mempunyai muatan positif dan negative. Manusia mempunyai sifat sosial dan a sosial. Hukum kedua menerangkan tentang terjadi perubahan pada suatu materi atau gejala. Sedangkan hukum ketiga menerangkan kearah mana suatu perubahan itu terjadi.
Berdasarkan dialetical materialism seperti yang digambarkan tersebut, Karl Marx mengemukakan teorinya tentang perkembangan sejarah atau Historical Materialism.

V. Historical Materialism dari Marx

Marx melihat masyarakat sebagai suatu bangunan sosial-ekonomi (socio-economic formation), yang terdiri atas dua lapisan yaitu lapisan bawah yang disebut economic substructure. Dan lapisan atas yang disebut cultural superstructure. Karena kontradiksi-kontradiksi yang terjadi didalam economic substructure dan antara substructure dengan cultural superstructure, akhirnya seluruh bangunan masyarakat berubah dan berkembang ketingkat yang lebih tinggi. Kontraksi itu berdasarkan pada model dari faktor-faktor produksi, baik yang melekat pada manusia ( Human resources ) maupun yang tidak meletakat pada manusia.(non human resources). Sedangkan hubungan antara manusia dengan peralatan teknik dinamakan productive force. An hubungan antara pemilik faktor produksi disebut production relation. Productive Force dan Productive Relation menentukan Mode of production. Yang menentukan cara suatu proses produksi berlangsung. Mode of production inilah yang merupakan economic substructure dari bangunan masyarakat. Diatas landasan tersebut dibangun culture superctructure. Tentang mode of production ini menimbulkan penafsiran yang berbeda-beda. Namun menurut Engels dan Marx mode of production mencakup faktor-faktor produksi baik material maupu non material.
Namun Engels mempertanyakan mengapa economic substructure menjadi dasar dari cultural superstructure bukan sebaliknya.Menurut Engels ”the first premise of human existence therefore, of all history is that man must be able to live in order to make history” manusia harus makan sebelum ia berfilsafat. oleh karena itu Engels mengatakan Darwin dengan teorinya” the law of evolution in organic nature. maka Marx menemukan teori tentang the law evalution in human history. Manusia pertama harus makan, minum, pakaian sebelum ia memberikan perhatian pada politik, pengetahuan, agama atau berfilsafat.
Menurut Marx perubahan dan perkembangan masyarakat terjadi secara dialetik disebabkan oleh adanya tiga kontraksi. Kontraksi pertama terjadi dalam productive forces. Yaitu antara human dan non human resources. Misalnya pertentangan antara manusia dengan alam menyebabkan manusia menemukan dan menciptakan pacul, traktor, kapal laut, pesawat terbang dan sebagainya. Kontraksi pertama menimbulkan kontraksi kedua yang terjadi didalam production relation.penemuan peralatan teknik yang baru dan perkembangan pengetahuan manusia, tidak saja menyebabkan pertambahan produksi tetapi juga perubahan pemilihan faktor-faktor produksi. Timbulah pertentangan diantara pemilik faktor produksi.pertentangan antara yang kuat dan lemah, antara kelas pemerintah dan kelas yang diperintah. Hal itu menyebabkan perubahan dalam mode of production.
Perubahan dalam mode of production tersebut menyebabkan kontraksi ke tiga yaitu antara economic substructure dan cultural superstructure. Mode of production yang baru tidak lagi sesuai dengan cultural superstructure yang ada. Akhirnya seluruh seluruh bangunan masyarakat berubah dan berkembang kearah tingkatan yang lebih tinggi dari tingkatan semula. Tingkatan perkembangan masyarakat itu adalah (1) masyarakat primitive, (2) masyarakat perbudakan (3) masyarakat feudal (4) masyarakat kapitalis (5) masyarakat sosialis (6) masyarakat komunis.
Rentetan perubahan dan perkembangan masyarakat tersebut berlangsung imenurut hukum besi, perkembangan sejarah, terlepas dari kemauan manusia. Manusia memang menciptakan sejarah, tetapi perkembangan manusia sendiri ditentukan oleh sejarah. Mereka yang melawan hukum besi secara sia-sia adalah kaum reaksioner, yang hendak kembali kekeadaan semula. Sedangkan mereka yang mau mempertahankan keadaan yang ada adalah kaum konservatif. Sementara mereka yang mempercepat berlakunya hukum besi adalah kaum progresif.

VI. Teori Weber

Kalau Marx sebagai peletak dasar pahan socialism melalui Historical materialism, maka Max Weber lebih mengembangkan kapitalisme dalam tulisannya yang berjudul “The spirit of capitalism. Apa yang dipahami capitalism. Usaha untuk memberikan sesuatu definisi capitalism cukup sulit, bila dilihat dari type capitalism. terdapat beberapa tujuan dapat ditetapkan yaitu beberapa istilah yang dapat dipahami. Maka capitalism dapat dikatakan sejarah individualism. Individualism merupakan kompleksitas dari kesatuan element dalam historical reality yang merupakan sebuah konsep standar point dari culture significance. Sebuah historical consep akan berarti jika menyertakan kontensnya kedalam phenomenon significance untuk unique individuality. Hal itu tidak dapat didefinisikan menurut formula genus proximum. defferentia specifics. Tetapi harus bersama-sama dengan phenomen-phenomena diluar bagian individualis, yang diperoleh dari historical reality. Definisi konsep tidak dapat berdiri sendiri mulai dari investigasi, tetapi harus berakhir secara bersama-sama. Menurut weber hal yang sangat penting adalah formula conceptual yang baik dari pemahaman terhadap sipirit of capitalism. Inti dari pandangan ini adalah pemahaman terhadap historical phenomenon yang dapat diinvestigasi dan dianalisa.
Weber menyimpulkan bahwa “ that it is by no means necessary to understand by spirit capitalism only what it will come to mean to us for purpose of our analysis. This necessary of historical consept which attempt for their methodological purpose not to grasp historical reality in abstract general formulae.but in concrete genetic set of relations which are inevitably of specification unique and individual characters. Menurut weber tujuan ini merupakan perubahan dari document of that spirit yang berisikan apa yang dicari dalam classical purity, dan manfaat kebebasan dalam hubungannya dengan agama.Weber mengingatkan bahwa (1) waktu adalah uang (Time is Money) (2) The credit is money. (3) Money is of the profit) (4) The good paymaster is lord of another man’s purse.Capitalis lebih menghargai waktu yang terbuang, dan isi dengan memanfaatkan mans credit.
Suara palu sampai jam 5 pagi atau jam 8 atau jam 9, adalah mans creditor. Tetapi jika kita lihat bunyi dimeja bilyar hingga pagi, terdengar seperti kedai minuman, dan jika waktu luang itu digunakan untuk bekerja akan memperoleh pendapatan (money) pada hari berikutnya, dan akan mendorong permintaan. Hal itu juga menggambarkan bahwa manusia sadar akan apa yang dimilikinya. Individualis akan membuat manusia, bersikap lebih jujur dan selalu berusaha untuk meningkatkan creditnya. Pemikiran yang hati-hati terhadap apa yang dimiliki dan dalam hidup ini seringkali disalah artikan oleh kebanyakan orang, terutama bagi mereka yang mempunyai credit. Tetapi usaha untuk mendapatkan nafkah untuk beberapa waktu luang adalah upaya untuk meningkatkan income. Hal ini akan memberikan pengaruh terhadap jumlah yang diterima dan sebagian dapat ditabung (Save) dimasa datang.
Menurut Benjamin Franklin memberikan nasihat tentang spirit Capitalism dengan ,lima kalimat sebagai berikut:
1. For six pounds a year you may have the use of one hundred pounds, provided you are a man of know prudence and honestly.
2. He that spends a grote a day idly, spends idly above six pounds a yaer, which is the price for the use of one hundred pounds
3. he that wastes idly a gproat’s worth of time per day, one day, with another wastes the privilege of using one hundred pound each day.
4. He that wastes idly loses five shilling worth’s of time loses five shillings and might as prudently throw five shillings into the sea.
5. He that loses five shillings, not only loses that sum, but all the adventage that might be made by turning it in dealing, which by the time that a young man become old, will amout to a considerable sum of money.
Benjamin Franklin menyampaikan 5 nasihat ini,sama seperti Ferdinand Kurnberger yang merupakan gambaran dari cultur Amerika (Picture of American Culture). Spirit capitalism membahas tentang carakteristik fashion.Filsut Kurnberger mengungkapkan spirit capitalism dengan kata mereka keluarkan lemak dari lembu dan uang dari manusia. ( They make tallow out of cattle and money out of men). Sedangkan Jacob Fugger memandang spirit capitalism yang berbeda dengan Benjamin Franklin. Menurut Jacob Fugger “ He wanted to make money as long as he could. Konsep spirit capitalism ini adalah spcesific sense dan ini merupakan spirit dalam kapilism modern yang berhubungan dengn negera-negara eropa barat dan capitalism of Amerika. Dalam kapitalisme modern manusia didominasi oleh making of money, melalui penerimaan sebagai tujuan dari kehidupan. Penerimaan ekonomi adalah sub bagian dari kehidupan manusia untuk memperbesar kepuasaan dari kebutuhan material. Sebab itu capitalism saat ini lebih banyak didominasi oleh kehidupan ekonomi, pendidikan dan seleksi terhadap tujuan-tujuan ekonomi.
Terdapat perbedaan antara capitalistic and precapitalisc spirit,capitalistic di Chinas mandarin berbeda dengan pada zaman roman aristgoteles, dan caiptalisme modern. Namun secara umum kapatalisme meningkatkan kepuasaan melalui making of money sebagai beberapa negara yang mengembangkan kapitalisme menurut ukuran standar. Kebanyakan Negara seperti Italia berbeda dengan German mengebangkan salah satu prinsip dari pengembangan capitalism. capitalistic acquisition merupakan type dari economic society, yang mengembangkan perdagangan dengan menggunakan uang berupa through commenda, farming of taxes, state loan, financing of wars, ducal courts dan officeholders.
Kapitalisme modern mendorong kegiatan untuk meningkatkan produktivitas kerja dari tenaga kerja manusia (Human Labour), dengan meningkatkan intensitasnya. Hal ini sangat berbeda dengan precapitalism labour. Tetapi efektivitas dan efisiensi dari metode ini sangat terbatas. Tentunnya melalui surplus penduduk merupakan pasar tenaga kerja yang murah yang sangat dibutuhkan untuk mengembangkan kapitalisme.
Prinsip berikutnya dari kapitalisme adalah perubahan dalam pendidikan ekonomi. Kemampuan dari mental seperti absolutely essential feeling of obligation merupakan gabungan dari strict economic. Hal itu akan mendorong hubungan antara kapitalisme dengan faktor agama dalam pengembangan kapitalisme. Kapitalisme juga dapat membedakan antara kepuasaan pemenuhan kebutuhan dan penerimaan sebagai the two great leading principle in economic history. Penerimaan ekonomi dimasukan kedalam kebutuhan ekonomi. Perusahaan mengutamakan utilizing capital (money or goods with a money value). Perusahaan mengutamakan profit, pembelian dan penjualan hasil produksi. Kapitalisme modern juga menggambarkan bahwa suatu attitude untuk mencari tingkat profit yang rasional (profit rastionally) dan secara sistematik. Tetapi harus dijustifikasi oleh historical fact. Spirit of Modern Capitalism lebih banyak mendorong peningkatan strata kelas pada idustri middle classes.
Disamping itu, management sebuah bank dan sebuah bisnis exporter dilakukan dengan mendirikan bisnis retail besar. Atau mendirikan sebuah perusahaan retail besar yang berhubungan dengan home produksi atau produksi rumah tangga tentunya hanya mungkin dilakukan dalam bentuk perusahaan kapitalis. Apa yang sangat penting dari Conection. Secara umum kasus investasi baru pada industry yang membawa revolusi pada akumulasi capital sebagai bagian dari new sperit of modern capitalism.
Sementara itu dalam buku Thurow yang berjudul the Future of Capitalism, Thurow menyampaikan apa yang disebut Castle Lectures in Ethics, politics and economic. Dua konsep dasar yang mewarnai pemikiran Thurow yaitu gerakan continental Paltes dan punctuated equilibrium. Perpaduan antara teknologi dan ideologi dipandang, sebagai magma di atas mana lempeng benua mengapung, dan bergerak. Lima lempeng benua yang teridentifikasi yaitu (1) runtuhnya komunisme, (2) man-made brainpower industries. (3) perubahan demografi. (4) perkembangan ekologi global.(5) Lahirnya era kekuatan multi-kutub, tanpa kekuatan dominan baik bidang politik, ekonomi maupun militer.
Sedangkan Punctuated Equillibrium adalah perubahan yang membawanya ke tingkat keseimbangan baru dengan ciri-ciri yang lain sama sekali dari cirri-ciri sebelumnya. Perubahan yang diidentifikasi adalah (1) meningkatnya kesenjagan ekonomi. (2) menurunnya tingkat upah riel. (3) melangsingnya sosok perusahaan. (4) meningkatnya Lumpen Proletariat.(5) Merosotnya fungsi keluarga sebagai satuan ekonomi. (6) merosotnya harapan kelas menengah dalam masyarakat. (7) munculnya berbagai gagasan sistem sosial baru.(8) terjadinya perubahan pada struktur ekonomi, yang relevan dengan kekuatan-kekuatan baru yang muncul.
Dengan runtuhnya komunisme dan sosialisme, maka kapitalisme mengandalkan persaingan bebas.sebagai salah satu tiang utamanya. Kapitalisme sekarang adalah kapitalisme tanpa pemilik modal. Pemilik modal adalah pemilik saham yang terpecah-pecah dalam berbagai tangan dan setiap saat dapat berpindah tangan. Modal utama adalag sumber daya manusia yang tidak terikat tempat. Tetapi tenaga kerja terdidik yang tersebar dimana-mana yang dapat berhubungan dengan yang lain secara cepat untuk pengambilan keputusan. Sedangkan tenaga kerja yang tidak terdidik membentuk arus manusia yang bergerak kearah upah yang lebih tinggi. Akibatnya volume produksi meningkat tetapi upah riel menurun. Terjadinya kesenjagan upah seperti ini telah diidentifikasi oleh Marx dalam teorinya.
Revolusi terknologi informasi dan komunikasi merupakan salah satu penyebabnya kearah terbentuknya pasar global. Didalam pasar global bertemu kekuatan yang tidak seimbang antara Negara. Negera-negara dengan kekuatan-kekuatan yang agak seimbang membentuk blok perdagangan untuk memperkecil hambatan perdagangan diantara mereka. Terjadi pula dialog antar blok perdagangan menuju liberalisasi pasar global. Seperti AFTA, NAFTA, APEC, Uni Eropa, WTO.
Sedangkan masa depan kapitalisme dipandang sebagai perubahan sosial yang terjadi secara perlahan-lahan. Namun tidak diketahui sosok masa depan yang pasti. Tetapi penuh dengan peluang-peluang baru yang dapat ditangkap. Peluang-peluang baru itu dapat menghasilkan hal-hal yang baru yang tidak sepenuhnya sesuai dengan perhitungan akal. Kalau orang yang berani menghadapinya harus memiliki keberanian seperti Colombus, dengan akal dan imajinasinya ia membuat perhitungan matang berlayar kearah barat dan menemukan benua Amerika. Penemuan benua Amerika adalah suatu perpaduan antara akal, imajinasi, semangat dan usaha serta keberuntungan. Kemanakah arah perubahan kapitalisme tidak ada jawaban yang pasti.
Namun demikian didalam ketidak pastian itu muncul berbagai usaha untuk mencari ketidak pastian. Demikian pula dalam bidang ekonomi usaha untuk mencari jawaban baru tentang pembangunan yang didalam termasuk kapitalisme. Walaupun dipengaruhi oleh pemikiran global, tetapi orang mulai mencari definisi yang dapat diterapkan secara local. Bertindak lokal dan berpikir global sudah menjadi salah satu konsep baru pembangunan. Inilah segi manusiawi dari pembangunan. Dalam konteks ini masyarakat lokal dilihat sebagai satu kesatuan yang utuh, sekaligus sebagai subjek dan objek pembangunan didalam kesatuan masyarakat nasional, maupun global. Jika masyarakat lokal diperjuangkan untuk memperoleh tempat dalam kapitalisme masa depan, maka kita dapat katakana selamat datang bagi kapitalisme baru dengan wajah kemanusiaan. Dengan demikian pembangunan dapat didefinisikan sebagai sebuah proses di dimana masyarakat lokal sebagai objek dan subjek pembangunan terlibat dalam kegiatan peningkatan kesejahteraan masyarakat mulai dari perencanaan sampai pemetikan hasil kegiatan tersebut, dengan mengunakan sumberdaya alam, sumber daya manusia yang terpadu dan berkelanjutan, untuk meningkatkan kemandirian didalam kesatuan masyarakat nasional dan global berdasarkan hukum dan Ham Universal dengan atau tanpa bantuan eksternal.


VII. Kesimpulan

1. Teori Marx dan Teori Weber merupakan dua teori yang mendasari perkembangan masyarakat. Teori Marx melahirkan masyarakat sosialisme dengan berdasarkan pada Materialism. Sedangkan Teori Weber melahirkan masyarakat kapitalis, dengan berdasarkan pada indiviualisme.
2. Marx mengembangkan toerinya tentang perkembangan masyarakat didasarkan pada teori nilai dari Adam Smith dan David Ricardo. Adam Smith membedakan nilai tukar ( value in change ) dan nilai pakai (Value in use). Sedangkan Devid Ricardo mengembankan Labour Theory of Value tentang distribusi hasil produksi. Sementara Karl Marx mengembangkan, teori nilai lebih (the theory of surplus value ). Sedangkan Weber mengembangkan teorinya tentang kapitalisme dengan mengatakan waktu adalah uang (Time is money), the credit is money, money is profit, the good paymaster is lord of another men’s purse. Kapitalis lebih menghargai waktu terbuang dan diisi dengan memanfaatkan mans credit.
3. Karl Marx melihat masyarakat sebagai suatu bangunan sosial –ekonomi (social economic formation) yang terdiri atas dua lapisan yaitu lapisan bawah yang disebut economic substructure dan lapisan atas yang disebut culture superstructure karena terjadi kontraksi antara kedua lapisan tersebut akhirnya seluruh bangunan masyarakat berubah dan berkembang ketingkat yang lebih tinggi. Sedangkan Weber melihat perkembangan masyarakat sebagai standar point dari culture significance. Sebuah historical konsep akan sangat berarti jika menyertakan konsep dalam Penomenon of significance. Perubahan masyarakat terjadi bersama-sama dengan phenomenon yang terjadi diluar individu yang diperoleh melalui historial reality.
4. Menurut Marx perubahan dan perkembangan masyarakat terjadi secara dialetik materialism yang disebabkan oleh antara tiga kontraksi. Kontraksi pertama terjadi dalam productive force antara human dan non human resources. Kontrasi pertama menimbukan kontraksi kedua yang disebut production relation. Sedangkan kontraksi ke tiga yaitu antara economic substructure dan culture superstructure yang akhirnya menghasilkan mode of production yang baru , dan merubah seluruh bangunan masyarakat dan berkembang kearah yang lebih tinggi.
5. Karl Marx Membagi tingkat perkembangan masyarakat atas 6 tingkatan yaitu (1) masyarakat primitive (2) masyarakat perbudakan (3) masyarakat feudal (4) masyarakat kapitalis (5) masyarakat sosialis (6) masyarakat komunis. Rentetan perubahan masyarakat itu terjadi menurut hukum besi. Mereka yang melawan hukum bessi secara sia-sia adalah kaum reaksioner. Sedangkan yang mau mempertahankan keadaannya adalah kaum konservatif.
6. Kapitalisme semakin berkembang dengan runtuhnya komunisme. Perkembangan kapitalisme apalagi dengan perkembangan teknologi termasuk teknologi informasi. Akhirnya muncul kapitalisme modern yang lebih mendorong peningkatan produktivitas kerja dari tenaga kerja manusia dengan lebih meningkatkan intensitasnya.
7. Dua konsep dasar yang mewarnai pemikiran kapitalisme yaitu gerakan Continental Paltes dan Punctuated Equliberium. Perpaduan antara teknologi dan ideology dipandang sebagai magma, dimana 5 lempeng benua mengapung dan bergerak yaitu (1) runtuhnya komunisme (2) man made brain power industries. (3) perubahan demografi (4) perkembangan ekologi global (5) lahirnya era kekuatan multy kutub. Sedangkan Punctuated Equilibrium adalah perubahan yang membawanya ketitik keseimbangan baru, dengan ciri-ciri yang sama sekali berbeda dengan yang sebelumnya.
8. Masa depan kapitalisme dipandang sebagai perubahan sosial yang terjadi secara perlahan-lahan. Namun masa depan kapitalisme tidak diketahui secara pasti. kendati demikian orang mulai berpikir tentang pembangunan masyarakat lokal sebagai bagian dari kapitaliems. Bertindak lokal dan berpikir global merupakan pengembangan kapitalisme dimasa datang.


DAFTAR KEPUSTAKAAN

1. Wem Poli (2007) Filsafat Ilmu, Pemikiran Ekonomi dan Penelitian Mahasiwa
Program Doktor Pasca Sarjana Universitas Hasanuddin Makassar.
2. R.J Kilkullen (1996), Historical Materialism, internet
3. Max Weber (1958),Protestant Ethic and The Spirit of Capitalism (the Spirit of
Capitalism), New York, Internet













1 komentar:

  1. Slot Machines in New Jersey - Mapyro
    The casinos 광양 출장샵 at the Mohegan Sun 속초 출장샵 and 김천 출장샵 Montville hotels and 바카라 사이트 유니벳 resorts in New Jersey feature the latest slot 창원 출장안마 machines and video poker machines. Rating: 4 · ‎3 votes

    BalasHapus